MAKALAH
Berbagai macam puasa Sunah
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas
Dosen
Pengampu : Ali Trigiyanto, S.Ag, M Ag
Mata
Kuliah : Fiqh 1
Kelas : F
Kelompok : 8

Disusun
Oleh :
1.
M. Azhar Fathoni (2021 111 256)
2.
Siti Nur Fitriana (2021 111 257)
3.
Muhamad Luthfi (2021 111 258)
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN
AJARAN 2011/2012
PENDAHULUAN
Puasa sunah
merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Allah
SWT,puasa sunah juga banyak manfaatnya buat kita seperti di jauhkan dari api
neraka dan lain-lain.sehingga puasa sunah merupakan ibadah yang banyak
manfaatnya.
PEMBAHSAN
- Pengertian puasa sunah
Puasa sunah yaitu puasa untuk mendekatkan diri kepada Allah
swt dengan melakukan amal ibadah yang tidak diwajibkan.[1]
- Macam-macam puasa sunah
Menurut kesepakatan para ulama,yang
termasuk puasa tathawwu’(puasa sunah) adalah sebagai berikut :
1.Berpuasa sehari dan berbuka sehari
puasa ini
merupakan jenis puasa tathawwu’ yang paling utama.
2.Berpuasa tiga hari dalam setiap
bulan.
dalam puasa
jenis ini,yang lebih utama ialah berpuasa pada tiga hari bidh yakni pada
tanggal 13,14,15.Pahala puasa jenis ini seperti puasa dahr.Dalil puasa jenis
ini ialah hadist yang diriwayatkan oleh abu dzar.Yang artinya
“jika kamu
hendak berpuasa tiga hari dalam sebulan,maka berpuasalah pada tanggal 13,14,15”[2]
3.Berpuasa pada hari senin dan kamis
Puasa ini
disunahkan karena nabi Muhammad saw sangat memperhatikanya.Beliau bersabda yang
artinya “amal-amal disetorkan (kepada Allah) pada hari senin dan kamis maka aku
suka amalku disetorkan sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”.[3]
4.Puasa enam hari dalam bulan syawal
Meskipun tidak
beruntun.Tetapi,jika puasa enam hari tersebut dilakukan secara beruntun setelah
hari raya,hal itu lebih utama.karena dalam hal itu,seseorang bersegera dalam
melakukan ibadah.Brang siapa yang melakukannya setelah puasa ramadhan,maka
seakan-akan dia melakukan puasa dahr yang diwajibkan.[4]
5.Puasa hari arafah
Yaitu puasa pada
tanggal 9 zulhijah bagi orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji.puasa ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh muslim yang artinya “Berpuasa pada
hari arafah dipandang Allah sebagai amalan yang menjadi kafarat untuk satu
tahun sesudah dan sebelumnya.[5]
6.Berpuasa selama delapan hari dalam
bulan zulhijah,sebelum hari arafah.
Penyunahan puasa
ini berlaku bagi orang yang melakukan ibadah haji ataupun yang tidak melakukan
ibadah haji.
7.Berpuasa pada hari tasu’a dan
asyura
Puasa jenis ini
disunahkan lagi (akan lebih baik) jika keduanya dilakukan secara beruntun
8.Berpuasa pada bulan-bulan yang
dimuliakan
Yakni,keempat
bulan dalam satu tahun,tiga bulan berturut-turut.keempat bulan ini merupakan
bulan-bulan utama untuk puasa setelah bulan ramadhan.penyunahan puasa pada
bulan-bulan diatas merupakan pendapat mahzab maliki dan safi’i,sedangkan mazhab
hambali hanya menganggap sunah berpuasa pada bulan muharram.[6]
9.Puasa
pada bulan sya’ban
Puasa ini
disunahkan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh ummu salamah.Dia
menyatakan bahwa nabi saw tidak pernah berpuasa sebulan penuh dalam
setahun,kecuali bulan sya’ban.Dan beliau,lanjut ummu salamah,menyambungkannya
dengan puasa ramadhan.
Sebagian orang
memandang makruh berpuasa pada pertengan akhir bulan syakban,hukumnya tidak
syah.[7]
C.Pendapat
mazhab mengenai puasa sunah
Para fukaha mengelompokkan puasa-puasa tathawwu’ sebagai
berikut :
1.Mazhab hanafi
Puasa tathawwu
menurut mazhab ini terdiri dari tiga macam yaitu :
- Puasa sunah yaitu puasa yang dilakukan nabi saw.Secara terus-menerus.Misal puasa asyura yang disertai puasa tasu’a
- Puasa mandub yaitu puasa yang dilakukan nabi saw tidak secara terus-menerus,beliau menganjurkan tetapi tidak mengerjakanya secara terus-menerus.Contoh puasa pada hari senin dan kamis serta puasa enam hari dalam bulan syawal.
- Puasa nafilah yaitu puasa selain puasa keduanya.Contoh selain yang disebutkan puasa sunah dan puasa mandub.
2.Mazhab
maliki
Menurut mazhab
ini,puasa tathawwu’ terdiri atas tiga jenis yaitu puasa sunah seperti puasa
asyura,puasa mustahabb ialah puasa pada bulan-bul;an mulia,dan puasa nafilah
adalah semua puasa yang tidak mempunyai waktu dan sebab,selain pada hari-hari
yang diwajibkan atau dilarang.
3.Mazhab
syafi’i
Menurut mazhab
ini,tathawwu yang ditekankan ada dua bagian.Bagian pertama adalah puasa yang
tidak dilakukan secara berulang-ulang,seperti puasa dahr.Bagian kedua adalah
puasa yang dilakukan secara berulang-ulang.
4.Mazhab hambali
Mazhab hambali
merinci waktu-waktu puasa tathawwu sebagai berikut :
Puasa yang
paling utama adalah puasa sehari dan bernuka sehari,hukumnya tidak
makruh,kecuali bagi oring-orang yang mengkwatirkan adanya bahaya atau tidak
terpenuhi hak dirinya.Serta puasa tiga hari dalam sebulan,hukumnya sunah yang
utama lagi adalah puasa pada hari-hari bidh,yaitu tanggal 13,14,15.[8]
D.Puasa sunah
boleh dibatalkan
Orang yang
sedang puasa sunah,boleh membatalkanya walaupun dengan jima (senggama)
sekalipun.karena wewenang puasa sunah sepenuhnya dipihak yang bersangkutan.[9]
E.Hari-hari yang
dilarang berpuasa
1. Dua hari raya
Ulama sepakat
tentang haramnya berpuasa pada hari raya idul fitri dan idul adha apaun
alasanya.Berdasarkan hadits abu ubaid maullu abu azhar,ia berkata : aku
mengikuti sholat Id bersama umar bin Al-khattab,maka ia berkata : inilah dua
hari yang rasullullah melarang berpuasa didalamnya.
2. Hari-hari tasyriq
Tidak boleh
berpuasa pada hari-hari ini,berdasarkan hadits nubaisyah Al-hudzhali,ia berkata
: Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum
3.
Hari jum’at
Hari ini tidak
boleh puasa kecuali bagi orang yang berpuasa sehari sebelumnya atau sehari
setelahnya atau ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.
4. Dihari yang meragukan (yaum asy
syakh)
Hari ini tidak
boleh mendeahului ramadhan dengan pusa sehari atau dua hari dengan niat
berhati-hati,karena bisa hari tersebut sudah masuk bulan ramadhan.Larangan ini
berlaku bagi orang yang tak pernah berpuasa ramadhan atau dia sambung dengan
puasa seebelumnya.[10]
PENUTUP
Banyak
bermacam-macam puasa sunnah misal puasa senindan hari kamis, puasa bulan
sa’ban, puasa 6 hari pada bulan syawal dan lain sebagainya. Puasa sunnah pun
boleh dibatalkan, apabila orang yang berpuasa mau membatalkan. Selain itu, ada
hari-hari yang dilarang untuk berpuasa seperti 2 hari raya yaitu hari raya idul
fitri dan hari raya idul adha.
Daftar
puastaka
- Malik,Abu syaikh.2010.Ensiklopedi puasa dan zakat.Jakarta: Setia kawan.
- Sabiq,Sayid.1978.Fiqh sunah 3-4.Bandung: PT Alma’arif.
- Aziz,Usamah Abdul.2011.Puasa sunah hukum dan keutamaanya berdasarkan al-Quran dan as-sunnah.Jakarta:Darul Haq.
- Rasjid,Sulaiman.2007.Fiqh islam.Jakarta: PT Attahiriyah.
- Rasjid,Sulaiman.2007.Fiqh islam.Bandung: PT sinar baru algensindo.
- Rasjid,Sulaiman.1987.Fiqh islam.Bandung: PT sinar baru.
- Al-Zuhayly,Wahbah.1995.Puasa dan itikaf.Bandung:Dar Al-fikih.Damaskus.
- Syihab.1997.Tuntutan puasa praktis.Jakarta:Bumi aksara
[1]Sayyid
sabiq, fiqh sunnah 3-4 (Bandung :PT. Al ma’arif , 1978)hal 236
[2] Usama’
Abdul Aziz, puasa sunnah, hukum keutamaannya berdasarkan Al Qur’an dan Asunnah
(Jakarta : Darul Haq, 2011) hal.94
[3] Nuzhatul
Majalis vol.1 hal 150
[4] Sulaiman
rasjid, Fiqh islam, (Jakarta : PT. Atthiriyah, 1998)hal.234-245
[5] Rasjid
sulaiman, Fiqh Islam, (Bandung : PT.Sinar Baru, 1957)hal. 257
[6] Wahbah
al zuhayli, Puasa dan etika, (Bandung : Dar-Al Fiqh. Damaskus,1995)hal.131
[7]
www.Rumaysho.com
[8] Wahbah
al-zuhayly, puasa dan etika.(Bandung : Dar Al Fiqh, Damaskus, 1995).hal 132-135
[9] Syihab,
tuntutan puasa Praktis, (Jakarta ; Bumi Aksara 1997) hal.49
[10] Syaikh
Abu Malik ensiklopedi puasa dan zakat, (Jakarta : setia kawan, 2010)
hal.103-104
Tidak ada komentar:
Posting Komentar