KONSEP
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Disusun
guna memenuhi Tugas:
Mata
kuliah : Sejarah Pendidikan Islam
Dosen
pengampu : Drs. Moh.Slamet Untung,
M.Ag.

Disusun
oleh:
NUR SALIM 2021 111 217
HASAN
AGUS SALIM :2021 111 226
HASAN
BASRI :2021 111 241
ABRORI :2021
111 224
KELAS:
F
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan,
sehingga makalah yang berjudul “konsep sejarah pendidikan Islam” ini
dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senatiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhamad Saw, para shahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akkhir zaman.
Makalah ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa STAIN
Pekalongan mengenai konsep sejarah pendidikan Islam. Sehingga nantinya
Mahasiswa dapat mengetahui konsep sejarah pendidikan Islam.
Dengan kemampuan yang sangat
terbatas, penulis sudah berusaha dan mencoba mengeksplorasi, mensintesiskan dan mengorganisasikan
dari beberapa buku mengenai teori konsep sejarah pendidikan Islam. Namun
demikian, apabila dalam makalah ini
dijumpai kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka
penulis dengan senang hati menerima kritik konstruktif dari pembaca.
Akhirnya, semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat adanya,. Amin
yaa robbal ‘alamin. Selamat
membaca!
Pekalongan,
13 September 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kata pengantar
B. Daftar Isi
BAB II KONSEP SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
A.
Pengertian sejarah pendidikan
Islam.
B.
Landasan dasar pendidikan Islam
C.
Kegunaan sejarah pendidikan Islam
D.
Periodesasi sejarah pendidikan Islam
BAB III DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
A. Pengertian sejarah pendidikan Islam
Kata sejarah dalam bahasa arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa.
Sedangkan menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi dikalangannya
pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada”. Kata tarih juga
dipakai dalam arti perhitungan bumi, seperti keterangan mengenai tahun sebelum atau
sesudah masehi dipakai senutan sebelum atau sesudah tarih masehi. Kemudian
yang dimaksud dengan ilmu tarih , ialah
“suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau
kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi dikalangan umat”.
Dalam bahasa inggris sejarah disebut
history, yang berarti “pengalaman masa lampau dari pada umat manusia” the past
experience of mankind. Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai
catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang diabaikan dalam laporan-laporan dan dalam
ruang lingkup yang luas. Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah
menganggap peristiwa-peristiwa masa silam , baik peristiwa sosial, politik,
ekonomi, maupun agama dan budaya dari suatu bangsa, Negara atau dunia.
Pokok persoalan sejarah senantiasa
akan sarat dengan pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut perkembangan
keseluruhan keadaan masayarakat. Oleh sebab itu, menurut sayid Quthub “sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa,
melainkan tafsiran peristiwa-peristwa itu, dan pengetian mengenai hubungan
–hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya
dinamisme dalam waktu dan tempat”.[1]
Berangkat dari pengertian sejarah
sebagaimana yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan pengertian tentang “
sejarah pendidikan islam” atau “Tarihut Tarbiyyah Islamiyyah” sebagai berikut
(a) keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari
waktu ke waktu yang lain, sejak zaman
lahirnya Islam sampai dengan masa sekarang; dan (b) cabang ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengang partum buhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik
dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisme sejak
zaman Nabi Muhammad Saw sampai sekarang.[2]
Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi
ilmu adalah teori . isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi . jika anda membuka
buku ilmu bumi, anda akan menemukan teori-teori tentang bumi. Ilmu sejarah
berisi teori-teori tentang sejarah; ilmu alam berisi teori-teori tentang alam
fisik. Maka isi ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan; ilmu
pendidikan Islam merupakan kumpulan teori tentang pendidikan berdasarkan ajaran
Islam.[3]
Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap
perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya
pribadi muslim yang baik.[4]
Pendidikan Islam sendiri adalah proses bimbingan terhadap peserta didik
ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (insan kamil)[5]
Soekarno dan ahmad supardi dalam
bukunya sejarah dan filsafat pendidikan islam memberikan pengertian pendidikan
islam adalah pendidikan yang berasaskan ajaran atau tuntunan agama islam dalam
usaha membina dan membentuk pribadi-pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah
swt, cinta dan kasih kepada kedua orang tuadan sesama hidupnya, cinta kepada tanah
air sebagai karunia yang diberikan oleh Allah, memiliki kemampuan dan
kesanggupan memfungsikan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dan alam
sekitarnya, hingga bermanfaat dan member kemaslahatan bagi diri dan masyarakat
pada umumnya.[6]
B.
Landasan dasar pendidikan Islam
Landasan dasar ini bersumber dari
ajaran pokok islam yakni alquran dan As-sunnah sebagai sumber utama dan
pemikiran (ra’yu) baik dalam bentuk ijma,qiyas,dan kemaslahatan lainnya serta
sejarah islam dan realitas kehidupan umat manusia yang tumbuh dan berkembang
dalam berbagai bidang kehidupan.Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa landasan
yang menjadi sumber dasar pendidikan islam adalah sebagai berikut :
1.Alquran
(kalamullah)
Alquran merupakan sumber utama yang amat pokok
dalam ajaran dan kehidupan umat islam.alquran merupakan wahyu (kalamullah) yang
di sampaikan Allah kepada nabi Muhammad saw.
2.As-sunnah
As-sunnah bermakna seluruh
sikap,perkataan,dan perbuatan rasulullah saw.As-sunnah merupakan sumber
ketentuan islam yang kedua setelah alquran yang merupakan penguat dan penjelas
dari berbagai persoalan baik yang ada di dalam alquran maupun yang dihadapi
dalam persoalan kehidupan umat islam yang di sampaikan dan dan dipraktikan nabi
Muhammad saw dalam kehidupan sehari-hari yang kesemuanya ini dapat dijadikan
landasar dasar dalam pendidikan islam.
3.Pemikiran
islam
Pemikiran islam yakni penggunaan akal
budi mnusia dalam rangka memberikan makna dan aktualisasi terhadap berbagai
ajaran islam yang disesuaikan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman yang muncul dalam
kehidupan umat manusia dalam berbagai bentuk persoalan untuk dicarikan
solusinya yang diharapkan sesuai dengan ajaran islam.
4.Sejarah
Islam
Sejarah islam merupakan segala dinamika
kehidupan dan hasil karya masa lampau yang pernah dan terus dikembangkan dalam
kehidupan umat islam secara terus menerus.
5.Realitas
kehidupan
Realitas kehidupan merupakan bagian yang
amat penting untuk dilihat dan dicermati dalam kerangka pengembangan suatu pola
pendidikan yang dikehendaki.[7]
C. Kegunaan sejarah pendidikan Islam
Secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan
umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat
menimbulakn dinamisme dan melahiirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta
perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Quran)
mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan, yang langsung atau tidak
langsung mengandung makna yang besar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan
utama, khususnya bagi umat Islam. Maka tarih dan ilmu tarih dalam islam
menduduki arti penting dan mempunyai kegunaan dalam kajian tentang Islam. Oleh
sebab itu kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek, yaitu kegunaan
yang bersifat umum dan kegunaan yang bersifat akademis.[8]
Yang bersifat umum, sejarah
pendidikan Islam mempunyai kegunaan sebagai factor keteladanan. Hal ini sejalan
dengan makna yang tersurat dan tersirat dalam firman Allah.
Artinya : Demi
sesungguhnya, Rasulullah itu adalah contoh teladan yang baik bagi kamu
sekalian.(Q.S. 33 : 21)
Artinya :Katakanlah
olehmu (Muhammad) : jika kamu sekalian cinta kepada Allah, maka hendaklah ikut
akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu. (Q.S. 3 : 31)
Artinya
: Dan hendalah kamu mengikut akan dia (Nabi Muhammad Saw) supaya kamu mendapat
petunjuk. (Q.S. 7 : 158)
Berpedoman pada tiga ayat diatas,
maka umat Islam dapat meneladani proses pendidikan Islam semenjak zaman
kerasulan Muhammad Saw, zaman khulafa’ur Rasyidin, zaman ulama-ulama besar dan
para pemuka grakan pendidikan Islam. Karena, secara global bahwa proses
pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari pada pemikiran
mereka tentang konsepsi Islam dibidang pendidikan, baik teoritik maupun
pelaksanaannya . ini yang membawa kesinambuungan dan menimbulkan mitos yang mencakup
segala-galanya.
Dan para ulama islam sering mendengungkan akan pentingnya kegunaan tarih
dan ilmu tarih, seperti yang diungkap oleh H. Munawar Cholil, bahwa :
“sesungguhnya pengetahuan tarih itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan
maupun urusan bagi urusan keakhiratan. Barang siapa hafal tentang tarih,
bertambahlah akal pikirannya.
Tarih itu bagi masa menjadi cermin. Sesungguhnya tarih itu menjadi
cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarih dan ilmu tarih itu pokok
kemajuan suatu umat, maha kala ada suatu umat tidak memperhatikan tarih dan
ilmu tarih, maka umat itu tentulah akan ketinggalan dibelakang; dan mana kala
suatu umat sungguh-sungguh memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka tentulah umat
itu maju kemuka”.[9]
Yang bersifat akademis, kegunaan
sejarah pendidikan Islam selain memberikan perbendaharaan perkembangan ilmu
pengetahuan , juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam dalam rangka mencari
relevansi pendidikan Islam terhadap segala bentuk perubahan dan perkembangan
ilmu teknologi. Dalam syllabus fakultas Tarbuyah IAIN, kegunaan studi sejarah pendidikan Islam
diharaokan dapat :
1.
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam,
sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
2.
Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan
problematika pendidikan Islam pada masa kini.
3.
Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan sistemm pendidikan Islam.
Selain
itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan
dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan Islam akan
memberikan arah kemajuan yang pernah dialami dan dinamismenya sehingga
pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang
utuh dan mendasar.[10]
Dengan
mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan
islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan
islam.[11]
D. Periodesasi sejarah pendidikan Islam
Sejarah
pendidikan Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Oleh sebab
itu periodesasi sejarah penddidikan Islam dapat dikatakan berada dalam
periode-periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besar Dr. Harun
Nasution membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode, yaitu periode klasik,
pertengahan dan modern. Kemudian perinciannya dapat dibagi menjadi 5 masa,
yaitu:
1.
Masa hidupnya Nabi Muhammad Saw (571-632 M)
2. Masa khalifah yang empat (Khulafaur Rasyidin: Abu
bakar, umar, Usman dan Ali di madinah/ 632 - 661)
3. Masa kekuasaan Umayyah di Damsyik (661-750M)
4. Masa kekuasaan Abasiyah di Bagdad (750-1250M)
5. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di
Bagdad tahun 1250 M sampai sekarang.
kaitannya dengan kajian pendidikan Islam di Indonesia, maka cakupan
pembahasannya akan berkaitan dengan sejarah Islam di Indonesia dengan fase-fase
sebagai nerikut :
1.
Fase datangnya Islam ke Indonesia;
2.
Fase pengembangan dengan melalui proses adaptasi;
3.
Fase berdirinya kerajaan-kerajaan Islam Islam ;
4.
Fase kedatangan orang barat;
5.
Fase penjajahan jepang;
6.
Fase Indonesia merdeka; dan
7.
Fasepembangunan
Sejarah pendidikan
Islam yang terjadi di Indonesia secara periodesasi diungkapkan dalam uraian bagian
ketiga. Dengan demikian periodesasi uraian tentang sejarah pendidikan Islam ini
mencakup periode sejarah Islam yang terjadi dalam kawasan dunia Islam dan dalam
kawasan Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan kepentingan studi atau kajian
Islam di Indonesia. [12]
Adapun periodesasi dari
referansi lain, membagi periode perkembangan pendidikan Islam kepada empat:
- Periode pembinaan
Periode
ini mulai semenjak munculnya Islam hingga akhir Negara Umayyah.
- Periode keemasan
Mulai
dengan kerajaan Abasyah hingga runtuhnya kekhalifahan Abasyah dan runtuhnya
kota Baghdad.
- Periode keruntuhan dan kehanjuran
Periode
ini mulai dengan kekuasaan Turki Usmaniyah sampai terlepasnya Negara-negara
Arab dari kekuasaan itu.
- Periode pembaharuan dan pembinaan kembali
Periode
ini meliputi terlepasnya Negara-negara Arab dari kekuasaan Turki yang
berkelanjutan sampai sekarang.[13]
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah, Abd.Rahman.
2002.Aktualisasi konsep dasar pendidikan Islam. Yogyakarta: UII Press
Jogjakarta.
Dakir.Wordpress.com.
di akses pada tgl, 12-sep-12. Jam 22.05
Departemen
Agama. 2005. Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,Jakarta:
Departemen Agama RI.
Forum.dudung.net.di
akses pada tgl, 12-sep-12.jam 22.05
Langgulung, hasan. 1992.
Asas-asas pendidikan Islam. Jakarta: pustaka al-husna.
Mustafa. 1999. Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia.Bandung: CV Pustaka Setia.
Tafsir, ahmad. 2005. Ilmu
Penndidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Zuhairini,
dkk. 2004. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
[1]
Zuhairini, dkk, , Sejarah
Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hal. 1
[2]
Zuhairini, dkk, , Sejarah Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hal. 2
3Tafsir,
ahmad.. Ilmu Penndidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2005, hal. 12
4Mustafa,
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, h. 11
[5]
Forum.dudung.net. tagl 12-sep-12.jam 22.00
[6]
Abd.Rahman Abdullah,.Aktualisasi
konsep dasar pendidikan Islam. Yogyakarta: UII Press Jogjakarta. 2002, hal. 34
[7]
Abd.Rahman Abdullah,.Aktualisasi
konsep dasar pendidikan Islam. Yogyakarta: UII Press Jogjakarta. 2002, hal. 69
[8]
Zuhairini,dkk. Opcit, hal. 5
[9]
Zuhairini,dkk. Opcit, hal. 6
[10]
Zuhairini,dkk. Opcit, hal. 7
[11]
Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,Jakarta:
Departemen Agama RI, 2005, h. 18
[12]
Zuhairini,dkk. Opcit, hal. 8
[13]
Hasan langgulung, Asas-asas pendidikan Islam, Jakarta, pustaka al-husna,
1992, hal. 65